Akibat Pergeseran Tanah, Puluhan Rumah Di Majalengka Mengalami Kerusakan

JURNALSUMA.COM.,MAJALENGKA – Puluhan rumah di Block Cinangka, Desa Cengal, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka Jawa barat, mengalami retak-retak. Retakan ini terjadi akibat pergeseran tanah, pihak Desa setempat menghimbau warganya untuk segera meninggalkan rumah mereka, di khwatirkan retakan semakin melebar saat hujan turun.
Kepala Desa Cengel, Siti Khodijah mengatakan, sedikitnya ada 30 rumah warga yang mengalami retak-retak pada dinding dan lantai rumah. Curah hujan yang tinggi membuat retakan terus bertambah dan rumah warga makin rusak parah.
“Ada 11 rumah warga yang harus di relokasi ke tempat yang lebih aman, bahkan ada 2 rumah yang tidak bisa ditempati, salah satunya rumah Susanti yang kondisinya temboknya sudah miring,” kata Siti kepada jurnalsuma, Kamis (21/1/2021).
Menurut Siti, dari 115 Kepala Keluarga (KK) 30 rumah mengalami retak retak akibat pergeseran tanah, kejadian Pergeseran tanah tersebut terjadi sejak tahun 2018 yang berlokasi di dua RT yaitu, RT 01 dan RT 02 Block Nangka Desa Cengal.
“Saat ini kami mencatat ada 115 Kepala Keluarga yang terkena dampak bencana ini, dan diharapkan mengungsi ke tempat yang lebih aman. Sementara itu pihak Pemerintah Desa menyediakan 4 lokasi penampungan warga sementara, seperti Bale Dusun, sekolah, Mesjid dan pondok pesantren,” ucapnya.
Siti menuturkan, pihak Pemerintah Kecamatan dan Kabupaten belum membuka tenda pengungsian sebab warga memilih mengungsi ke rumah tetangga atau pun saudara terdekat, bahkan ada juga yang tetap memilih tinggal di rumah. Wilayah ini memang rawan pergeseran tanah sejak tahun kebelakang.
“Kami sudah menghimbau pemilik rumah yang sudah retak parah segera dikosongkan, dan lebih waspada lagi jika terjadi hujan datang, akan tetapi pemilik rumah ada juga yang masih bertahan tinggal dirumahnya, tapi kami menghimbau kepada warga agar secepatnya megosongkan rumah yang sudah mengalami rerak-retak,” ujarnya.
Sementara itu salah seorang warga, Susanti mengatakan, dirinya berharap pemerintah cepat turun tangan untuk membatu proses relokasi.
“Kami siap untuk dipindahkan dari kawasan rawan bencana, dari pada nantinya kami menjadi korban pergeseran tanah,” kata Susanti.