BeritaHeadlineSumedang

10 Tahun Tidak Diperbaiki, Warga Desa Cimarga Cisitu Patungan Perbaiki Jalan Kabupaten yang rusak

JURNAL SUMA.COM., SUMEDANG – Pemerataan pembangunan, khususnya infrastruktur jalan di wilayah Sumedang, rupanya belum terealisasi. Kondisi tersebut setidaknya terlihat di jalan Pasiringkik-Cimarga Kecamatan Cisitu. Sekitar 4 kilometer jalan milik kabupaten tersebut kondisinya rusak berat, dengan permukaan jalan hanya bebatuan dan tanah.

Salah seorang warga Ciranca Desa Cimarga, Ena mengaku kondisi jalan yang rusak berat membuatnya takut kecelakaan. Bahkan saat akan pergi berobat dirinya turun dari motor yang dikendarai anaknya, dan lebih memilih berjalan kaki.

“Saya mau pergi berobat, tadi itu jalannya licin, jadi trun dulu karena takut jatuh. Jalannya memang sudah lama tidak rusak,” kata Ena, Minggu (24/11).

Bahkan karena tak kunjung diperbaiki oleh pemerintah, warga rela patungan untuk memperbaiki jalan yang juga akses ke wisata Bukit Batudua via Pasiringkik tersebut.

“Sebetulnya bukan diperbaiki, hanya penambalan saja di titik-titik yang curam dan membahayakan, supaya lebih kayak saja dipakainya. Karena akibat jalan rusak ini banyak yang jadi korban, ada warga yang sudah tidak bisa aktivitas normal karena jatuh di sini,” kata Ketua Karang Taruna Hibar Buana Desa Cimarga, Ruhlia.

Dikatakan, jalan ruas Pasiringkik-Cimarga blok Desa Cimarga sudah lebih dari 10 tahun tidak tersentuh perbaikan, hingga saat ini kondisinya sangat memprihatikan. Pada tahun 2022 Karang Taruna Hibar Buana pun menginisiasi perbaikan sementara jalan, dengan cara swadaya masyarakat.

“Tahun 2022 itu kami penggalangan dana dari masyarakat dan donatur, warga yanh sukses di perantauan. Saat itu terkumpul Rp 30 juta, dengan harapan bisa tahun 2023 atau 2024 bisa diperbaiki oleh Pemkab Sumedang. Tapi dari hasil koordinasi kami dengan Pemkab Sumedang ternyata tidak ada perbaikan untuk jalan ini. Karena kondisinya semakin memprihatinkan ya sudahlah akhirnya kemarin kami kembali melakukan penggalangan dana,” ujarnya.

Uang hasil penggalangan dana tersebut digunakan untuk biaya membeli bahan bangunan seperti pasir dan semen. Sementara pengerjaan jalan dilakukan secara gotong royong.

“Awalnya pengerjaan dari mulai minggu kemarin, kemudian dilanjutkan hari Rabu (20/11), lalu sekarang (Minggu 24 November 2024) hari ke tiga. Sudah ada tiga titik yang dilakukan penambalan,” ucapnya.

Meski mayoritas bermatapencaharian sebagai petani dan pedagang, namun warga begitu antusias patungan, agar jalan menuju perkampungannya bisa bagus. Namun warga juga mempertanyakan perbaikan jalan pada tahun 2023 dari Pasiringkik hingga kampung Ciumpleng, yang notabene kondisinya masih bagus.

“Warga juga ada yang Rp 10.000, Rp 20.000, Rp 50.000, ada yang ngasih barang segala macam untuk melakukan kegiatan perbaikan jalan ini. Ada perbaikan tahun 2023, tapi yang diperbaiki itu jalan yang bagus dari Pasiringkik sampai kampung Ciumpleng, kenapa tidak diprioritaskan jalan yang hancur dulu ?,” kata pria yang akrab dipanggil Kang Rantas ini.

Warga pun berharap perbaikan jalan Pasiringkik-Cimarga ini segera diperbaiki oleh Pemkab Sumedang selaku yang memiliki kewenangan.

“Warga sih nggak minta banyak, mau 100 200 meter juga nggak apa-apa asalkan rutin, sebab kalau sekaligus pasti biaya miliaran,” ucapnya.

Di momen Pilkada Sumedang ini, warga juga berharap kepada bupati terpilih nantinya untuk bisa menyamaratakan pembangunan, serta memprioritaskan perbaikan jalan Pasiringkik-Cimarga.

“Harapannya setelah terpilih nanti di 27 November ada prioritas untuk perbaikan jalan ini. Karena memang sudah tidak layak, sangat memprihatikan. Karena memang ini akses perekonomian, pendidikan, kesehatan, ini akses utama warga Desa Cimarga,” imbuhnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button