JURNAL SUMA.COM., SUMEDANG – Selama bulan ramadan, setiap daerah memiliki ciri khas masing-masing untuk membangunkan warga menjelang sahur. Di Dusun Pamarisen, Desa Mekarjaya, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang Jawa Barat, sejumlah pemuda bangunkan sahur dengan musik tanji kuda renggong, Selasa (19/3/2024) dinihari.
Dengan memainkan alat musik tanji kuda renggong seperti gitar, goong, terompet, bajidor, kenong, tarantang hingga kecrek, para pemuda tersebut berkeliling menyusuri permukiman warga untuk membangunkan waktu sahur.
Membangunkan sahur dengan cara ini, sudah menjadi tradisi warga setempat di setiap tahunnya saat bulan suci ramadhan.
Salah seorang pimpinan tanji kuda renggong, Popo mengatakan, kegiatan membangunkan sahur di setiap bulan ramadhan dilakukan secara sukarela atau tidak meminta bayaran. Alat musik yang dimainkan merupakan alat musik kesenian kuda renggong.
“Alat musik yang dibawa alat musik kuda renggong atau tanjidor dan ini masih tahap belajar. Kegiatan ini dilakukan setiap hari selama bulan ramadhan untuk membangunkan sahur,” kata Popo.
Kegiatan membangunkan sahur, kata Popo, di mulai pukul 02.00 hingga pukul 03.30 WIB. Selain membangunkan sahur, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi salah satu upaya melestarikan kesenian serta mempererat tali silaturahmi sesama warga.
“Kami berharap kepada pemerintah desa agar membantu membelikan peralatan musik yang kondisinya saat ini sudah mulai rusak. Sehingga kedepannya bisa tambah meriah lagi untuk membangunkan warga saat sahur atau pun buat di acara lainnya,”‘ ucapnya.
Sementara itu salah seorang warga, Indra Rodiana mengaku terbantu dengan kegiatan para pemuda tersebut, untuk membangunkan warga agar tidak terlambat sahur.
“Alhamdulilah terbantu adanya sejumlah pemuda ini yang membangunkan sahur dengan alat musik tanjidor ini. Sehingga warga tidak kesiangan untuk menyantap sahur,” kata Indra.
