
JURNAL SUMA.COM., SUMEDANG – Setiap langkah di jembatan gantung yang menghubungkan Desa Wanajaya, Kecamatan Surian, dengan Desa Karang Bungur, Kecamatan Buahdua, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, menjadi pertaruhan hidup bagi warga.
Jembatan yang dulunya menjadi nadi penghubung aktivitas dua desa ini, kini nyaris tak layak pakai setelah satu fondasinya tergeser akibat tanah labil yang terjadi pasca hujan deras tiga bulan lalu.
Jembatan yang dibangun pada tahun 2023 melalui program “1.000 Jembatan untuk Indonesia”, terlihat menggantung tak simetris, menjuntai ke arah aliran Sungai Cikandung yang mengalir deras di bawahnya. Pergerakan tanah yang terus terjadi membuat kondisi jembatan kian mengkhawatirkan.
Warga sekitar pun, telah mencoba melakukan perbaikan, namun hasilnya tetap sama.
“Sejak hujan deras waktu itu, tanahnya mulai labil. Kita sudah coba perbaiki sampai lima kali, tapi tetap saja bergeser,” kata Arifin Sarifudin, warga Dusun Bobos yang juga anggota Satlinmas Desa Wanajaya, Senin (27/7/2025).
Jembatan ini seharusnya menjadi solusi akses cepat antara dua desa. Namun kini, kondisinya sangat mengkhawatirkan. Meski dalam kondisi yang membahayakan, tak ada pilihan lain bagi warga selain tetap melintasinya, tentu dengan ekstra hati-hati dan bergantian satu per satu.
Lebih miris lagi, sebagian warga memilih berjalan kaki menyeberangi Sungai Cikandung demi menghindari jembatan yang rawan ambruk itu.
“Masih bisa dipakai, kalau enggak bawa apa-apa (barang) bisa lewat jembatan, cuma iya ketakutan. Banyak juga yang nyebrang lewat langsung ke kali (sungai) ngga lewat jembatan, karena takut jatuh,” tambahnya.
Arifin mengatakan, akses alternatif memang ada, namun jaraknya jauh dan memakan waktu lebih lama. Satu-satunya jalur tercepat tetap melalui jembatan gantung tersebut.
“Kalau harus mutar lewat Hariang jauhnya. Kalau lewat jembatan ini sebenarnya akses utama untuk warga yang mau ke Surian atau ke Jingkang juga bisa,” katanya.
Warga pun berharap kepada pemerintah segera turun tangan untuk melakukan perbaikan jembatan gantung secara permanen. Warga menginginkan jembatan yang kuat, aman, dan dapat digunakan dalam jangka panjang. Sehingga aktivitas warga dua desa di dua kecamatan itu bisa kembali berjalan lancar dan aman.
“Harapan kami masyarakat desa Wanajaya, kepada pemerintah bisa memperbaiki jembatan ini lagi secara menyeluruh. Jembatan ini ke pakainya engga lama, harus diperbaiki lagi yang lebih utama, biar manfaatnya dapat dirasakan,” pungkasnya.