Meningkatnya Kasus Covid-19, Permintaan Peti Mati Kebanjiran Pesanan
JURNALSUMA.COM.,SUMEDANG – Kasus kematian akibat Covi-19 yang meningkat beberapa pekan terakhir membuat pengrajin peti mati mengalami peningkatan penjualan. Jika biasanya satu pekan hanya 11 unit peti yang terjual, kini 14 unit peti mati terjual hanya dalam kurun waktu satu hari.
Menurut pengakuan pengrajin peti mati, Yusuf Supriatna, permintaan peti mati mayoritas datang dari pelanggan lama yang bertugas untuk mengurus pasien Covid-19. Sementara lonjakan penjualan terjadi akibat meningkatnya jumlah pasien meninggal akibat Covid-19 yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir.
“Pesanan meningkat terutama dari pelanggan-pelanggan lama saya yang sekarang ditugaskan untuk mengurus pasien Covid, otomatis permintaan dangat banyak,” kata Yusuf.
Jika sebelumnya dalam satu pekan hanya 11 unit peti mati yang terjual, kata Yusuf, namun selama peningkatan kasus Covid-19 peti mati yang terjual mencapai 12 sampai 14 unit perhari bahkan dalam dua pekan terakhir penjualan mencapai 70 sampai 80 unit dalam sepekan.
“Peningkatan terjadi pada bulan Juli terhitung kita hampir satu Minggu itu keluar 70 sampai 80 peti,” katanya.
Yusuf menambahkan, dirinya kewalahan dengan tingginya permintaan peti mati dan diakuinya masih banyak pesanan dari beberapa pelanggan yang tidak dapat di penuhinya karena keterbatasan tenaga kerja dalam produksi pembuatan peti mati.
“Cuman kita terbentur karena tenaga kerja, maksimal itu sehari dapat 14 biji itu keluar semua barang itu pun ada yang enggak kebagian,” ujarnya.
Dengan harga jual RP. 1.000.000 per unit, peti mati yang diproduksi Yusuf dikirim kesejumlah rumah sakit di wilayah Bandung dan Cirebon.