DPMPTSP Kenalakan UMKM dan Pariwisata Sumedang dalam Pameran APKASI


JURNALSUMA.COM.,SUMEDANG – Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat, mengikuti Pameran APKASI (Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia) Otonomi Expo 2021.
Acara yang digelar di Jakarta Convention Center pada Rabu 20 hingga Jumat 22 Oktober 2021, dibuka langsung Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, secara virtual.
Kasi Promosi Penanaman Modal pada DPMPTSP Kabupaten Sumedang, Andresa Yogaswara mengatakan, pameran ini merupakan agenda rutin APKASI yang digelar setiap tahun.
Kegiatan ini juga, kata Andresa, merupakan salah satu langkah dalam menyukseskan program pemerintah, untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
“Melalui pameran ini, Pemerintah Pusat mendorong daerah untuk memiliki daya saing yang kuat, sehingga mampu mampu bersaing dengan pasar global,” kata Andresa.
Dijelaskan Andresa, pameran yang dihadiri juga Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, pihaknya mempromosikan potensi daerah yang dimiliki Sumedang, Mulai dari produk UMKM, hingga pariwisata.
“Bagaimana kami mempromosikannya kepada para buyer skala besar dan juga investor, agar mereka mau menanamkan modalnya di Sumedang,” katanya.
Adapun produk-produk unggulan yang dipamerkan dalam kegiatan itu diantaranya kopi buhun, wayang golek, mangga gedong gincu, batik Nafira, dan produk lainnya.
“Untuk potensi Sumedang kami menayangkan melalui visual, vidio untuk potensi dari segi pariwisata, industri dan pertanian,” ungkapnya.
Ia mengatakan, pameran itu dihadiri oleh buyer dan investor, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu juga para pelaku usaha industri dan perdagangan.
Diharapkan, melalui pameran ini pihaknya bisa mengajak para investor menanamkan modalnya di Sumedang, yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat Sumedang.
“Tujuan dari pameran ini adalah pertumbuhan ekonomi daerah bangkit, dengan mempromosikan komoditif unggulan daerah, penawaran investasi yang dibutuhkan daerah kepada para buyer dan investor,” tuturnya.
Lebih jauh Ia menggambarkan, pameran diadakan dengan protokol kesehatan yang ketat. Maksimal hanya 200 orang pengunjung yang saja yang ada dalam gedung tersebut.
“Prokesnya sangat ketat, kalau ada yang mau masuk harus nunggu dulu yang keluar. Semua yang masuk juga harus bermasker, dan tes swab,” tuturnya.
