JURNALSUMA.COM., SUMEDANG – Seorang warga di Kabupaten Sumedang menjadi korban pembacokan oleh terduga pelaku begal, di Jalur Sumedang-Subang, perbatasan Desa Pangadegan Rancakalong dan Desa Wargaluyu Tanjungmedar, kawasan Paniisan Cadas Gantung Sumedang Jawa Barat, pada Rabu (22/2/2023) malam kemarin.
Bahkan, foto-foto korban yang berlumuran darah usai di bacok oleh pelaku sempat viral di media sosial (medsos), seperti Facebook dan grup WhatsApp. Korban diketahui merupakan santri Kiayi Khoerudin, Pondok Pesantren Miftahul Khoer yang beralamat di Desa Cikawung, Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang
Dari keterangan warga di sekitar lokasi kejadian, Endang Sujana. Ia tidak mengetahui secara persis kronologinya. Namun berdasarkan informasi, saat itu korban sedang berjalan kaki. Namun tiba-tiba saat melintas dikawasan itu, dihampiri oleh pelaku yang menggunakan sepeda motor dan langsung membacoknya serta merampas tas yang dibawa korban.
“Kondisi korban mungkinan masih sadar, karena dia sempat numpang ke mobil (fick up) ke arah Cisempak untuk minta tolong. Kemungkinan pelaku juga lari ke arah Subang diketahui berjumlah 2 orang,” kata Endang, Kamis (23/2/2023).
Kawasan Cadas Gantung, kata Endang, memang sepi terlebih saat larut malam. Warga berharap kegiatan patroli yang sudah dilakukan oleh aparat Polsek setempat dapat lebih ditingkatkan lagi, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Kalau malam-malam disini kondisinya sepi dan yang lewat juga jarang. Alhamdulillah sih dari pihak Kepolisian Rancakalong suka ada yang ngontrol, cuman tiak tiap malam,” katanya.
Sementara itu Kapolres Sumedang, AKBP. Indra Setiawan membenarkan terkait adanya satu orang yang menjadi korban pencurian dan kekerasan (Curas) di kawasan Cadas Gantung Rancakalong. Pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap peristiwa tersebut.
“Terkait dengan itu, dari jauh-jauh hari sudah saya arahkan kepada polsek maupun tim gabungan untuk melaksanakan patroli ke daerah rawan kejahatan. Utamanya di waktu-waktu tertentu dan malam hari yang rawan terjadinya kejahatan,” kata Indra.
Kapolres menambahkan, terkait kejadian tersebut akan menjadi bahan evaluasi bagi jajarannya untuk lebih meningkatkan dan memperluas sasaran daerah patroli. Hal itu dilakukan dalam upaya mencegah terjadinya tindak kejahatan seperti Curas, Curat dan Curanmor.
“Untuk mencegah adanya niat dari pelaku, saya sampaikan kepada masyarakat, apabila memang pergi ketempat yang sepi dan rawan kejahatan sebaiknya jangan dilakukan sendiri. Kalau memang ada keperluan yang mendesak, silahkan minta bantuan kepolisian dan kita siap membantu masyarakat yang membutuhkan untuk dilakukan pengawalan,” ucapnya.