JURNALSUMA.COM., MAJALENGKA – Pedagang di Pasar Tradisional Majalengka Jawa Barat, mengeluhkan kenaikan harga sejumlah komoditas sayuran yang mengalami kenaikan hingga 30 persen. Berkurangnya pasokan dari suplaiyer kesejumlah pedagang diduga menjadi faktor penyebab naiknya harga.
Kenaikan sejumlah harga komoditas sayuran berimbas pada berkurangnya daya beli masyarakat dan menurunnya omzet para pedagang.
Salah seorang pedagang, Mimin mengatakan, kenaikan harga sejumlah komoditas di pasar tradisional Majalengka sudah terjadi dalam 2 pekan terakhir, akibat terlambat nya pasokan yang datang dari suplaiyer.
“Kemungkinan karena cuaca buruk, jadi banyak yang gagal panen. Kalau suplai terlambat stok juga engga ada,” kata Mimin, Senin (13/2/2023).
Dikatakan Mimin, kenaikan harga terjadi pada cabai merah, dari Rp 28 ribubperkilo menjadi Rp 40 ribu per kilogram. Sedangkan cabai rawit dari semula Rp 40 ribu menjadi Rp 60 ribu per kilogram. Selain cabai, harga bawang merah juga ijut naik, dari Rp 32 ribu menjadi Rp 48 ribu per kilogram.
“Kalau rata-rata kenaikan mencapai 30 persen dari harga sebelumnya. Kita sebagai pedagang menyesuaikan harga beli dari suplaiyer,” katanya.
Kenaikan harga yang terjadi saat ini, kata Mimin, berdampak pada menurunnya omzet yang didapat hingga mencapai 50 persen. Hal itu terjadi akibat berkurangnya daya beli masyarakat.
“Harapannya harga secepatnya kembali normal. Kalau harga naik, pembeli juga berkurang, omzet menurun,” ucapnya.