JURNALSUMA.COM., SUMEDANG – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat kasus diabetes di Indonesia meningkat. Faktor risiko terbanyak dari penyakit diabetes di Indonesia adalah, gaya hidup atau pola makan dan kurangnya berolahraga. Sementara yang disebabkan oleh faktor genetik, terhitung sedikit
Hal tersebut dikatakan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin saat ditanya sejumlah wartawan tentang sekelumit penyakit diabetes di Indonesia usai meninjau Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang, Jawa Barat, Jumat (10/2/2023).
“Faktor penyebabnya, diabetes itu nomor satu adalah life style gaya hidup, jaga makan sama olahraga. Iya ada faktor genetik sedikit, tapi faktor paling banyak itu makan mesti dijaga dan olahraga, jangan banyak makan gula-gulaan,” kata Budi.
Budi mengakui bahwa penyakit diabetes di Indonesia mengalami kenaikan. Saat ini, pihaknya tengah memvalidasi terkait data dari jumlah penyakit diabetes tersebut. Secara umum, bahwa penyakit diabetes di Asia mengalami kenaikan, termasuk di Indonesia.
“Diabetes memang naik, ini data juga sedang kita cocokin, IDI bilang 70 persen naik, sementara dari BPJS tidak 70 persen. Data internasional mengestimasi 13 persen dari 270 juta jiwa, diabetes, sekitar 35 juta
jiwa,” ucapnya.
Budi menjelaskan, penyakit diabetes oleh para dokter dikenal dengan istilah ‘mother of all diseases’ atau ibu dari segala macam penyakit. Ia mengimbau kepada masyarakat agar bisa sama-sama mengurangi faktor risiko penyebab penyakit diabetes.
“Kalau dia tidak terkendali maka bisa sakit stroke, bisa jantung, bisa ginjal, segala macam bisa dipicu dari situ. Jadi kita sama-sama cegah dan itu yang penting makan dijaga jangan terlalu banyak manis-manis, sekarang semua anak-anak udah seneng yang manis-manis makanya diabetes naik dan yang kedua harus beraktivitas secara fisik, 30 menit sehari, 5 kali seminggu, jalan kaki, lari, pokoknya olahraga,” ujarnya.