Meski Belajar Secara Otodidak, Seorang Babinsa di Sumedang Sukses Budidaya Anggur Import Berbagai Jenis

0

JURNAL SUMA.COM,. SUMEDANG – Sering membatu warga bercocok tanam di daerah binaannya, Anggota TNI di wilayah Kodim 0610 Sumedang yang bertugas sebagai Bintara Pembina Desa (Babinsa) di Desa Cimarias, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, sukses budidaya tanaman buah anggur di pekarangan rumahnya.

Anggota TNI berpangkat Sersan Satu (Sertu) yang sehari-hari bertugas di Koramil 1004 Tanjungsari Sumedang, Sertu Ikhsan sukses membudidayakan anggur import berbagai jenis, meski hanya belajar secara otodidak

Menurut Sertu Ikhsan, sejak bertugas di Koramil Tanjungsari ia mengaku sering membantu warganya yang sedang bercocok tanam di daerah binaanya. Sehingga kebiasaan itu terbawa ketika ia pulang kerumah. Dengan memanfaatkan waktu luangnya seusai lepas dinas, ia dibantu sang istri memanfaatkan lahan yang ada di samping rumahnya dengan mencoba menanam buah anggur dengan pengetahuan yang ia miliki dan beberapa eksperimen dalam pengembangannya.

“Selain sudah menjadi kebiasaan selepas tugas dilapangan, memang hobi saya menanam berbagai jenis tanaman buah dan sayuran. Ada sekitar 30 jenis tanaman anggur yang ditanam sekarang, dan semuanya merupakan anggur import. Diantaranya, jenis anggur yang secara pasaran disebut anggur goszvi, ninel, akademik, transvigurasi, nn06, ilaria, laura, heliodor, everest, linglongfinnger, angelica, julian, tamaki, velest, dobosskipink, julokluno, kopidon, taldun, dan pione,” kata Ikhsan.

Bibit tanaman anggur, kata Ikhsan, didapat dari koleganya di Bandung yang sudah terdahulu membudidayakan buah anggur import dan berhasil. Dari situlah ia mulai mencoba membudidayakan buah anggur di daerahnya, dengan tujuan agar warga sekitar khususnya bisa bersama sama ikut terjun dalam membudidayakan buah anggur, sehingga daerahnya bisa dikenal jadi daerah penghasil anggur.

“Kalau mulai menanam anggur sejak bulan Desember 2021 lalu. Setelah berjalan setengah tahun, anggur sudah bisa dipanen. Anggur yang saya budidayakan disini berbagai jenis dan semuanya import, terus kalau butuh pemupukan atau penyemprotan tanaman, seringnya saya lakukan di pagi hari sebelum tugas, kadang jika saya masih dilapangan, istri saya yang melakukan perawatan anggur ini,” ucapnya.

Sertu Ikhsan menuturkan, budidaya tanaman anggur yang sedang dijalaninya saat ini belum sebesar ditempat lain. Namun ia berusaha mengkombinasikan selain buahnya yang dijual, bibitnya pun ia sediakan, tentunya dengan harga yang terjangkau. Dengan harapan budidaya anggurnya terus berkembang.

“Sebetulnya saya belum bisa menjual hasil panen, cuman apabila ada yang mau beli ya silahkan karena saya juga tidak mematok harga jual buah anggurnya. Meski belum panen sekalipun, sudah bisa menghasilkan uang dari menjual bibit pohon anggurnya. Harganya bervariasi tergantung dari jenis dan ketinggian pohonnya, ada yang dari mulai harga Rp 100.000 hingga Rp 150.000 per pot. Apalagi sudah merasakan panen anggurnya, bisa jadi dua kali lipat keuntungannya,” tuturnya.

Ikhsan berharap, kedepan apa yang telah ia mulai ini dapat terus berlanjut dan lebih berkembang, serta dapat membagikan ilmu budidaya anggur secara gratis kepada warga atau siapapun yang ingin belajar bersama.

“Kalau ada warga atau siapa saja yang mau belajar budidaya anggur silahkan, dengan senang hati pasti saya ajarin sesuai pengetahuan yang saya miliki, termasuk warga di desa binaan saya, tentu saya sangat terbuka berbagi ilmu dan pengalaman,” ucapnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here