JURNALSUMA.COM., SUMEDANG – Warga Dusun Cirendang Desa Jembarwangi Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat menggelar acara Mapag Sri, yang bertempat di balai dusun, Senin (30/1/2023).
Kepala Desa Jembarwangi, Pitriani Dewi mengatakan, mapag Sri merupakan kegiatan ritual tahunan, yang digelar sebagai wujud rasa syukur masyarakat, disaat masa padi berbuah.
“Kebetulan di Jembarwangi saat ini kebanyakan padinya sudah mulai berisi. Jadi acara ritual ini bukan untuk panen, tapi saat padi sudah berisi,” kata Pitriani Dewi.
Dikatakan, ritual diisi diantaranya dengan memajang hasil-hasil bumi. Kemudian digelar pertunjukan wayang golek pada siang dan malam hari.
“Untuk ruwatan pun disampaikan dalang ruwat, yang benar-benar keturunan dalang. Ki Dalang menyampaikan sejarah Dewi Sri Pohaci,” katanya.
Kegiatan ini, kata dia, juga sebagai simbol tolak bala, dengan cara bersedekah. Harapannya, hasil panen para petani melimpah.
“Harapan warga semoga kedepannya mendapatkan hasil panen yang berlimpah, padinya berisi, hasil panennya bagus, jauh dari balai dan penyakit,” ujarnya.
Area persawahan di Jembarwangi sendiri merupakan tadah hujan, sehingga panen padi hanya satu kali dalam setahun.
“Sebetulnya ada bendung irigasi Cibayawak, namun kondisinya sudah rusak puluhan tahun. Kalau itu diperbaiki setidaknya kami bisa panen padi 2 kali setahun,” katanya lagi.
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir, mengapresiasi acara Mapag Sri tersebut.
“Sebagai wujud syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat. Kemudian memulai pertanian dengan cara sedekah dulu supaya mencegah dari balai,” katanya.
Menurutnya, acara budaya seperti itu harus terus dilestarikan.
“Supaya hasil taninya sukses dan lancar.
Ini kegiatan yang harus dilestarikan tentunya. Supaya para petani betul-betul menjalankan usaha taninya dengan baik dan juga sering bersedekah,” kata bupati.