JURNAL SUMA.COM., SUMEDANG – Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna (Posyantek) Desa Gudang, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, berhasil menciptakan tungku modern berbahan bakar limbah. Kini, alat tersebut diberi nama Tungku Burner Biomasa Digital.
Pengurus Posyantek Desa Gudang, yang juga inisiator Tungku Burner Biomasa Digital, M. Awaludin Syafril mengatakan, tungku burner digital itu berbahan bakar serbuk kayu dan bambu yang dipadatkan, serta limbah sawit.
“Awal dibuatnya tungku burner biomasa ini karena kebutuhan masyarakat pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), terkait kebutuhan energi yang menunjang produksi UMKM,” kata Awaludin, Rabu (9/11/2022).
Saat itu, lanjut Awaludin, para pelaku UMKM menggunakan LPG sebagai bahan bakar, yang dinilai cukup mahal. Sehingga, pihaknya menginisiasi membuat sebuah alat tungku burner dengan bahan bakar biomasa.
“Pembuatan juga dilatarbelakangi ketersediaan bahan bakar biomasa seperti, limbah serbuk gergaji dan limbah sawit yang cukup melimpah, yang merupakan bahan bakar untuk tungku burner,” ujarnya.
Manfaat tungku burner biomasa digital, kata Awaludin, bisa menunjang kebutuhan energi api untuk produksi UMKM. Penggunaannya akan lebih hemat biaya dari bahan bakar konvensional atau bahan bakar dari fosil seperti LPG dan minyak tanah, termasuk kayu bakar.
“Perbandingannya dengan LPG lebih hemat biaya sampai 40 persen. Pernah coba di pabrik selai untuk produksi selama 4 jam dibutuhkan LPG 12 kilogram. Sedangkan menggunakan tungku burner hanya membutuhkan 30 kilogram bahan bakar pelet kayu, atau sekitar Rp 80.000 (per kilo pelet kayu dijual Rp 2.500 per kilo),” katanya.
Dalam proses pembakarannya sangat minim polusi asap. Sedangkan panas api yang dikeluarkan bisa diatur, dari level api kecil, sedang, dan api besar. Sejak 2021, sudah lebih dari 100 tungku yang terjual. Selain di wilayah Sumedang, pembeli tungku juga dari luar daerah, seperti Garut, Ciamis, Bandung, dan provinsi lainnya seperti di Riau.
“Tungku ini bisa menekan biaya operasional, sehingga bisa jadi alternatif pelaku UMKM untuk menunjang produksinya, yang memanfaatkan diantaranya pembuat keripik sosis, tahu, dan lainnya,” ujarnya.
Atas inovasinya ini, Posyantek Desa Gudang mendaparkan berbagai prestasi Lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) yang diselenggarakan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Diantaranya Juara Pertama Nasional Kategori Posyantek Desa Berprestasi pada tahu 2021. Serta Juara Kedua Tingkat Jawa Barat Kategori TTG Unggulan pada tahun 2022.