Aksi Perundungan Seorang Remaja yang Viral di Sumedang Berakhir Damai

0

JURNALSUMA.COM., SUMEDANG – Pasca viralnya video perundungan dan pengeroyokan terhadap siswa Madrasah Tsanawiyah (MTS) As-Sa’adah, oleh siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, kedua belah pihak melakukan mediasi di Mapolsek Sukasari, Jumat (30/9/2022) petang.

Kedua keluarga ini dimediasi ulang oleh Polsek Sukasari yang didampingi pihak sekolahnya masing-masing. Setelah dirundingkan, kedua belah pihak setuju untuk berdami dan menyelasaikan kasus secara kekeluargaan dengan menandatangani pernyataan diatas materai.

Kapolres Sumedang, AKBP. Indra Setiawan mengatakan, kejadian perundungan terhadap remaja di bawah umur ini terjadi pada 15 September 2022 lalu. Meski tidak ada laporan dari pihak keluarga korban, namun setelah video viral, pihak kepolisian kembali mengkroscek dan memastikan masalah antara korban dan pelaku telah diselesaikan secara kekeluargaan.

“Kita dari Polres Sumedang sudah menindak lanjuti dan mendalami terkait kejadian ini. Dan juga saat ini dari pihak sekolah serta pihak keluarga melakukan mediasi. Karena itu juga masih anak-anak di bawah umur dan masih ada upaya untuk mediasi. Namun terkait dengan kejadian ini tentunya kami tetap sedang mendalami fakta-fakta yang memang terjadi,” kata Indra.

Kapolres Sumedang, AKBP. Indra Setiawan

Terkait video viral ini, kapolres mengimbau kepada masayarakat, agar tidak menyebar luaskan kembali konten-konten yang memperlihatkan kekerasan, atau perundungan yang terjadi seperti saat ini.
“Kita dari pihak Kepolisian terkait video yang beredar, karena itu memuat konten kekerasan, kami imbau kemasyarakat untuk tidak diedarkan atau disebar luaskan kembali,” imbaunya.

Sementara itu Kepala SMPN 1 Sukasari, Ayi Wikana Taufik mengatakan, dari empat pelaku, hanya dua orang yang merupakan siswanya. Kedua siawa itu juga kini dalam proses mengundurkan diri dari sekolah, lantaran tersandung beberapa masalah sebelum insiden perundungan yang saat ini viral.

“Iya jika bersangkutan terulang kembali dalam hal ini, kita akan memberikan sanksi tegas dari pihak sekolah. Dan mungkin akan menyerahkan kembali proses pembelajarannya ke pada orang tuannya masing-masing. Namun dari yang empat ini tercatat siswa kami hanya dua orang,” kata Ayi.

Untuk mengantisipasi kedepannya agar kejadian ini tak terulang kembali, pihak sekolah akan melakukan evaluasi kembali program-program yang dimiliknya, baik pembinaan mental, kemudian kerjasama dengan aparat akan ditingkatkan.

“Terus terang saja hari ini kita bisa melihat bersama betapa kokohnya kerjasama antara Pemerintahan, Kepolisian kemudian dari pihak TNI, untuk menjaga stabilitas di Kecamatan Sukasari. Kami terus terang sangat mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih, karena dilakukannya mediasi kita bisa menyelesaikan permasalahan ini,” ucapnya.

Meski telah berdamai, keempat pelaky peeundungan tersebut dalam pengawasan Polsek Sukasari. Keempatnya diwajibkan melapor ke polsek setiap hari Senin selama satu bulan kesepan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here