JURNALSUMA.COM., SUMEDANG – Korban meninggal dunia akibat lompat dari Angkutan Kota (angkot), saat kabur dari aksi penodongan oleh seorang perempuan di Jalan Raya Bandung-Cirebon, kawasan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat bertambah satu orang.
Korban meninggal merupakan Lisnawati (25), warga Cirengganis, Desa Haurgombong, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang meninggal dunia pada pukul 17.29 WIB, di ruang ICU Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang, Senin (26/9/22).
Humas RSUD Sumedang, Rudianto mengatakan, korban meninggal pada pukul 17.29 WIB, setelah sebelumnya mendapatkan perawatan intensif di RSUD Sumedang.
“Korban dinyatakan meninggal oleh tim dokter sekitar pukul 17.29 WIB,” kata Rudianto saat dihubungi melalui selulernya.
Rudi menuturkan, Korban meninggal diduga akibat mengalami luka serius dibagian kepala akibat benturan setelah terjatuh dari angkot.
“Iya korban dari awal mengalami luka serius karena ada benturan dikepala dan benjolan di telingan kanan atas, dan kemungkinan ada pendarahan dibagian otak,” tuturnya.
Saat ini, kata Rudi, jenazah korban masih berada di kamar jenazah RSUD Sumedang untuk di pulasara dan dimandikan, yang kemudian akan dibawa oleh pihak keluarga ke rumah duka untuk disemayamkan.
“Korban masih di ruang jenazah RSUD Sumedang, dan rencananya akan dibawa pihak keluarga ke rumah duka,” ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, warga Sumedang digegerkan dengan dugaan aksi penodongan dengan pisau yang terjadi di dalam angkot, hingga membuat penumpang panik, dan dua orang diantaranya lompat dari dalam angkot pada Kamis (26/9/22) pagi.
Akibat kejadian itu, satu orang mengalami luka ringan dan dua orang perempuan mengalami luka berat. Namun nahas, kedua orang perempuan atas nama, Rika Mulyani (24) yang tengah hamil 6 bulan meninggal pada Kamis selepas kejadian. Sementara Lisnawati, petang ini meninggal dunia setelah sebelumnya mendapatkan perawatan intensif selama 5 hari di RSUD Sumedang.