Jembatan Gantung Penghubung Dua Kecamatan di Sumedang Selesai Dibangun

0

JURNALSUMA.COM., SUMEDANG – Warga di dua desa yakni Desa Kertaharja, Kecamatan Tanjungkerta dan Desa Kamal, Kecamatan Tanjungmedar, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat tidak lagi kesulitan saat mengakses jembatan. Sebab, organisasi kemanusiaan bentukan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Jabar Quick Response sukses menyelesaikan pembangunan jembatan gantung perintis yang terbentang kokoh untuk warga di sana.

Mereka kini mudah melintasi Sungai Cikandung yang selama ini menjadi pemisah kedua desa tersebut. Jembatan itu sebagai jantung utama bagi akses warga yang setiap harinya digunakan untuk membawa hasil tani.

Kepala Desa Kamal Ucu mengucapkan banyak berterima kasih kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, JQR dan Vertical Rescue Indonesia serta bank BJB yang telah membangun jembatan baru. Sebab menurut Ucu jembatan ini sangat penting untuk akses warga yang kebanyakan matapencahariannya masyarakatnya sebagai petani.

“Jembatan ini menjadi akses penting untuk para warga disini sebab jembatan ini merupakan jalur para petani untuk membawa hasil taninya melalui jembatan ini,” kata Ucu.

Sama halnya dikatakan Kepala Desa Kertaharja Ujang mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Jawa Barat atas bantuan pembangunan jembatan ini.
“Jembatan ini yang bisa digunakan untuk para petani sebagai jalur perlintasan, ” ujarnya

Sebab, menurutnya jika warga menggunakan jalan biasa harus melintasi tiga desa dengan estimasi jarak sekitar 3 kilometer, dengan adanya jembatan ini bisa memperlancar masyarakatnya untuk pulang pergi berkebun dan bertani.

Warga setempat, Hamid (42) mengatakan sangat terbantu Kami warga merasa terbantu ini adanya jembatan ini yang merupakan lalulintas jalur bagi para petani untuk menuju ke lahan garap.
“Ini sangat membantu sekali, banyak terimakasih,” kata Hamid.

Koordinator Kanal Jembatan JQR Mulla H Panggabean mengatakan, aduan jembatan darurat roboh memiliki kriteria, dinilai mulai dari kedaruratan untuk akses kesehatan, pendidikan, perekonomian dan pelayanan pemerintahan terhadap masyarakat setempat. Hal itu penilaian penting dalam hal pembangunan jembatan.

“Pembangunan jembatan di Sumedang ini, berawal dari viral, lanjut ke aduan website JQR yang pelapornya adalah sebagai anggota dewan. Setelah aduan masuk kita response,” katanya, Senin (19/9/2022).

Mulla berharap jembatan yang selesai dibangun ini bisa digunakan sebaik mungkin untuk warga sekitar, dan berpesan agar masyarakat bisa menjaga dengan cara merawatnya.

“Masyarakat setempat juga diberikan edukasinya bagaimana cara merawat jembatan. Apalagi kekuatan jembatan ini bisa mencapai 10 tahun. Harus ada pengecekan jika sewaktu-waktu sling jembatan contohnya sudah mengendur, diajarkan bagaimana cara memperbaikinya,” ujarnya.

Sementara itu, perwakilan dari Vertical Rescue Indonesia, Ibnu Wahyu menjelaskan jembatan gantung perintis yang memiliki panjang kurang lebih 80 meter ini membutuhkan waktu 13 hari dari tahap awal sampai tahap selesai dibangun.

“Membutuhkan waktu 13 hari mulai dari penitikan poros, lanjut penitikan batu pancang, hingga selesai dibangun, ” ungkapnya.

Ibnu mengungkapkan dalam proses pembuatan jembatan ini ada kendala yakni sulitnya ketersediaan keberadaan kelistrikan, sebab kondisi yang jauh dari rumah warga.

“Hujan menjadi kendala pergerakan kita,faktor cuaca dan keberadaaan kelistrikan, sebab pembangunan jembatan membutuhkan listrik,” ungkapnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here