JURNALSUMA.COM., SUMEDANG – Sebuah Angkutan Kota (Angkot) di Kabupaten Sumedang dibakar orang tak dikenal, Rabu (20/4/2022) malam. Diduga angkot tersebut hendak dicuri oleh pelaku yang sudah diamankan oleh petugas kepolisian.
Terbakarnya sebuah Angkot trayek 37 jurusan Selaawi-Panyingkiran dengan nomor polisi Z 1911 CR terjadi dikawasan Dusun Balong, Desa Margamukti, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Petugas pemadam kebakaran dari UPT Damkar wilayah kota berjibaku memadamkan api yang membakar angkot milik warga setempat bernama Asep yang dilaporkan hilang di dalam garasi rumahnya.
Menurut keterangan saudara pemilik Angkot, Akim, kendaraan ditemukan dalam kondisi terbakar hebat dengan jarak 100 meter dari garasi pemilik. Diduga, Angkot tersebut dibakar orang tak dikenal yang mengambil angkot dari dalam garasi.
“Ya mobilnya ditemukan disini tapi sudah terbakar dan tidak ada orangnya, ga tau mau ada yang nyuri atau apa itu. Saat ini yang bawa mobil sudah di bawa ke Polsek,” kata Akim.
Dikatakan Akim, diduga Angkot tersebut dibakar orang tidak dikenal yang mengambil Angkot dari dalam garasi. Ia pun tidak menganlnya orang yang mebawa angkot sodaranya tersebut.
“Orangnya ga tahu tapi sudah diamankan. Saya juga gak tau orang mna-mananya gak bilang, pemilik mobil ini saudara saya,” katanya.
Sementara itu Danru 3 UPT Damkar Wilayah Kota, Sukarno mengatakan, pihaknya menerima laporan dari BPBD adanya kendaraan yang terbakar dan tiba dilokasi kejadian sekitar pukul 19.35 WIB.
“Untuk kejadian sementara angkot ini dibawa oleh orang tak dikenal. Tadinya angkot dalam keadaan mati dan terkunci, tiba tiba lokasi mobilnya berpindah ada disini dan sudah keadaan terbakar. Dan ini masih dalam proses penyelidikan pihak Kepolisian,” kata Sukarno.
Api berhasil dipadamkan setengah jam kemudian dengan mengerahkan 1 unit mobil pemadam kebakaran. Sementara pelaku yang belum diketahui motif dan identitasnya langsung diamankan petugas kepolisian.
“Alhamdulillah untuk kebakaran sendiri bisa diantisipasi dan tidak menyebar kebangunan yang lain” kata Sukarno.
