JURNALSUMA.COM., SUMEDANG – Intensitas curah hujan yang tinggi menguyur wilayah Sumedang yang terus menerus menyebabkan enam Desa di Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat Terendam Banjir. Banjir terjadi diduga akibat dampak dari pembangunan Tol Cisumdawu.
Enam Desa yang terendam banjir diantaranya, Desa Cipacing, Cikeruh, Mekargalih, Cileles, Sayang dan Desa Cilayung. Petugas gabungan dari unsur TNI, Polri, BPBD dibantu relawan kebencanaan terus melakukan evakuasi bagi warga terdampak banjir.
Salah seorang warga yang rumahnya ikut terendam, Tedi mengatakan, banjir terjadi sekitar pukul 17.30 WIB. banjir di wilayah ini juga memang kerap terjadi saat hujan turun ditambah dengan dataran yang rendah.
“Ini daratan paling rendah jadi setiap ada hujan pasti banjir. Apalagi kalau hujan nya lebih dari tiga jam. Saat ini saya akan mengungsi ke atas rumah, mengingat ketinggian bajir kurang lebih 1 meter setengah yang maasih menggenang,” kata Tedi, Selasa (19/04/2022).
Sementara itu menurut Relawan Kebencanaa Dedeng, banjir terjadi diduga akibat dampak dari pembangunan proyek Tol Cisumdawu, serta curah hujan yang tinggi mengguyur wilayah Jatinangor sekitar pukul 15.00 hingga saat ini.
“Banjir diakibat dari curah hujan yang tinggi menguyur kawasan Jatinangor dan wilayah sekitarnya. Selain curah hujan tinggi, banjir juga diakibatkan dari kiriman dampak pembangunan Tol Cisumdawu,” kata Dedeng.
Selain merendam permukiman warga, kata Dedeng, banjir juga merendam pesawahan dan sebuah Masjid serta Sekolah. Saat ini pihaknya terus melakukan evakuasi bersama Forkopimcam Jatinangor untuk membantu warga yang terdampak banjir.
“Kami saat ini terus melakukan evakuasi bersama dengan tim dari Forkopimcam. Untuk penanganan darurat, saat ini masyarakat di beberapa Desa yang terdampak memerlukan logistik untuk makan sahu. Di Cipacing sudah mendirikan dapur umum untuk mensuplai nanti keperluan warga untuk makan sahur,” ucapnya.