JURNALSUMA.COM., SUMEDANG – Tradisi pawai obor menjelang bulan suci Ramadhan masih dijaga dan dilestarikan warga di sejumlah daerah di Sumedang. Di Desa Sukapura Kecamatan Wado, warga bersama aparatur pemerintah desa mengikuti pawai obor, dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1443 Hijriah, Jumat (1/4/2022) malam.

Sambil membawa obor dan melantunkan takbir, sekitar 150 warga dari mulai anak-anak hingga lansia berjalan kaki keliling kampung dan jalan lingkar Barat.

“Pawai obor ini sudah jadi tradisi, sebagai bentuk kebahagian kami menyambut bulan suci Ramadhan, bulan yang penuh berkah,” kata Kepala Desa Sukapura, Dahman Rukmana.

Kata Dahman, peserta pawai obor terbilang sedikit, karena ada satu dusun yang jaraknya jauh. Kegiatan ini, kata Dahman, digelar untuk melestarikan tradisi. Selain Ramadhan, pawai obor di Sukapura juga digelar saat menyambut tahun baru Islam.

“Kebanyakan warga yang ikut dari Dusun Kisepat dan Lamuniser, sementara dari Nyalindung hanya beberapa karena terkendala jarak. Mereka sangat antusias karena 2 tahun terakhir tidak digelar karena covid,” ujarnya.

Lebih jauh, kata Dahman, warga Sukapura menyambut baik kembali dibolehkannya salat Tarawih berjamaah di masjid tanpa pembatasan jarak, meskipun warga tetap harus menggunakan masker.

Menyambut Ramadhan dengan pawai obor juga dilakukan ratusan warga Desa Baginda Kecamatan Sumedang Selatan.
Pawai obor diprakarsai Ikaran Remaja Masjid (IRMA) Al Barkah di Dusun Dangdeur tersebut berjalan sangat meriah.

Ketua IRMA Al Barkah, Anwar mengatakan, pawai obor menyambut datangnya bulan suci ramadan ini menjadi agenda rutin IRMA Al Barkah setiap tahunnya.

“Untuk tahun ini penyelanggaraan pawai obor terasa lebih meriah karena selain dikuti anggota IRMA juga dikuti santri dari pondok pesantren Iqomatul Mu’awanah, TPA Miftahul Ilmi dan juga warga lingkungan Dusun Dangdeur,” ujarnya.

Bahkan lanjutnya kegiatan pawai obor ini diikuti peserta dari kalangan anak-anak sehingga untuk menjaga hal yang tidak diinginkan, ia beserta anggota IRMA lainnya memberikan pendampingan yang sangat ekstra bagi peserta anak-anak tersebut.

Ketua DKM Al Barkah, Subarna mengatakan, pawai obor dari sudut pandang budaya sebagai bentuk syair Islam, yang mesti digelar setiap tahunnya.

Menurutnya, tradisi pawai obor patut dijaga dan dilestarikan. Sebab, pihaknya melihat selama mengikuti pawai obor para peserta terlihat suka cita.

“Kegiatannya sangat sederhana, namun sangat memberikan pesan yang mendalam bagi peserta maupun penonton pawai obor ini, bahwa kita akan memasuki bulan suci Ramadhan yang selalu ditunggu-tunggu oleh umat islam dalam setiap tahunnya,” ucapnya.

Selain di Desa Sukapura dan Baginda, pawai obor juga dilakukan warga Margapala Desa Margalaksana Kecamatan Sumedang Selatan. Sekitar 150 warga mengikuti pawai obor di Margapala.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here