JURNALSUMA.COM., MAJALENGKA – Beragam tradisi banyak dilakukan masyarakat dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Salah satunya seperti masyarakat di Desa Bantrangsana, Kecamatan Panyingkiran, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

Masyarakat Desa Bantrangsana memiliki tradisi makan bersama jelang datangnya bulan suci Ramadhan. Nasi liwet yang disajikan diatas daun pisang dengan lauk pauk khas Sunda seperti ikan asin, sambal lengkap dengan lalapan jengkol menjadi tradisi yang sudah turun temurun yang diwariskan dan masih bertahan hingga kini.

Kepala Desa Bantrangsana, Ceceng Amung mengatakan, tradisi makan nasi liwet bersama menjadi simbol yang mencerminkan kebersamaan dan gotong royong masyarakat khusus warga Desa Bantrangsana.

“Ini adalah budaya yang mencerminkan kebersamaan dan gotong royong,” kata Ceceng.

Dikatakannya, puluhan porsi nasi liwet beserta lauk pauk yang disajikan, merupakan hasil patungan dari bahan-bahan yang dibawa oleh warga yang kemudian diolah secara bersamaan dengan sukarela.

“Masyarakat itu ada yang bawa beras, dan lauk pauknya dari rumah mereka patungan bawa bahan-bahannya dimasak disini,” ucapnya.

Sementara itu tokoh Agama setempat, Yahya mengatakan, sebelum tradisi makan bersama dimulai, terlebih dahulu seluruh masyarakat melakukan do’a bersama memohon kelancaran dalam menjalankan ibadah Puasa nanti.

“Ini adalah salah satu tradisi tahunan yang dilakukan dalam menyambut bulan suci Ramadhan,” kata Yahya

Yahya menambahkan, selain sebagai simbol kebersamaan dan gotong royong, tradisi makan bersama ini juga menjadi salah satu cara dalam mempererat tali silaturahmi umat Islam khusunya warga di Desa Bantrangsana.

“Mudah-mudahan tradisi ini dapat terus dilakukan setiap tahunnya sebagai ajang silaturahmi,” ucapnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here