JURNALSUMA.COM., SUMEDANG – Seorang ibu rumah tangga ditemukan tewas dengan kondisi mengeluarkan darah dibagian mulut dan hidung di kamar mandi rumah kontrakannya, di Dusun Cikoneng RT 01 RW 02, Desa Cikoneng, Kecamatan Ganeas, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Dari hasil pemeriksaan terhadap korban, polisi tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Namun, warga sekitar menduga wanita tersebut menjadi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

Menurut keterangan salah seorang warga sekitar, Jaenudin, warga dibuat geger dengan ditemukannya Tina Rosmiati (32), meninggal dengan kondisi mulut dan hidung mengeluarkan darah yang diduga akibat KDRT.

“Kalau masyarakat dugaannya menjurus ke sana, soalnya sebelum-sebelumnya sering ribut semua juga pada tahu,” kata Jaenudin, Kamis (24/2/2022).

Selain kondisi jenazah saat ditemukan ada kejanggalan. Dugaan KDRT diperkuat dengan sifat tempramen suami Tina Rosmiati, yang diakui warga kerap melakukan kekerasan terhadap istrinya (Korban).

“Saat ditemukan sekitar korban pukul 03.00 pagi, ada kejanggalan-kejanggalan muntah darah,” ucapnya.

Sementara itu ditemui di tempat terpisah, Wakapolres Sumedang Kompol Asep Gustoni mengatakan, saat ditemukan korban berada di kamar mandi. Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan adanya luka akibat tindak kekerasan. Penyebab kematian diduga akibat penyakit yang sudah lama dideritanya.

“Memang korban itu punya riwayat penyakit, sehingga terjatuh dikamar mandi dan mengeluarkan darah,” kata Asep.

Sampai saat ini, kata Asep, pihak kepolisian belum menerima laporan adanya dugaan KDRT. Meski demikian, upaya penyelidikan lebih lanjut masih akan dilakukan guna memastikan penyebab kematian korban.

“Karena ini baru sebatas olah TKP saat kejadian kami belum bisa menjelaskan informasi lebih lanjut, karena tim kami juga masih dalam penyelidikan,” ujarnya.

Setelah dilakukan pemeriksaan, selanjutnya jenazah langsung dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cikoneng. Pemakaman dilakukan setelah permintaan dan kesepakat pihak keluarga tanpa dilakukan autopsi sebelumnya.

“Kenapa kita berani langsung dimakamkan, karena ada kesepakatan dari pihak keluarga untuk tidak dilakukan autopsi. Kami juga akan terus melakukan penyelidikan lebih lanjut, untuk meminta keterangan dari sejumlah saksi termasuk suaminya, guna memastikan penyebab kematian korban,” ucapnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here