JURNALSUMA.COM., SUMEDANG – Pengusaha tahu di Kabupaten Sumedang Jawa Barat, mengeluhkan harga kacang kedelai yang semakin mahal. Mahalnya harga kacang kedelai membuat pengusaha tahu terpaksa memperkecil ukuran tahu untuk menghindari kerugian.
Kenaikan harga kacang kedelai yang menembus harga Rp 10.700 per kilogram dari harga sebelumya Rp 6.000 per kilogram dikeluhkan para pengusaha tahu. Salah satunya di sentra produksi tahu dikawasan Andir, Desa Kebonjati, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang.
Seorang pengusaha tahu, Nani Tata mengaku, kondisi tersebut membuat dirinya terpaksa memutar otak, agar usahanya tetap bertahan ditengah situasi yang tidak menentu dengan harga kedelai yang terus mengalami kenaikan.
“Iya dari segi pekerja juga terpaksa dikurangi, produksi juga dikurangi karena terbentur juga dari penjualan yang melemah dari sejak kedelai naik,” kata Nani.
Kenaikan pada kacang kedelai ini, kata Nani sudah terjadi sekitar 2 tahun yang lalu sejak Pandemi Covid-19. Namun, kenaikannya terjadi secara bertahap hingga sekarang mencapai Rp 10.700 per kilogram.
“Ya paling dari segi ukuran kita perkecil, iya tapi gitu lah mentoknya kalau ukuran dikurangi penjualan minim. Kami juga terpaksa untuk mengurangi kerugian,” ucapnya.
Nani berharap segera ada tindakan yang dilakukan pemerintah mengingat kenaikan harga bahan baku kedelai yang terus mengalami kenaikan. Kenaikan itu, berdampak pada turunnya omzet sekitar 50 persen, bahkan jika masalahnya tidak segera diatasi kemungkinan bisa gulung tikar.
“Harapannya minimal kacang bisa kembali harga normal sebelum ada Covid,” harapannya.