JURNALSUMA.COM.,MAJALENGKA – Taman Nasional Gunung Ciremai melepasliarkan tujuh ekor satwa dilindungi di Bumi Perkemahan (Buper) Panten perbatasan Desa Argapura Kecamatan Argalingga, kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai SPTN wilayah II Majalengka, Kamis (28/10/2021).
Ketujuh ekor satwa merupakan dua ekor Elang Bondol, dua ekor Elang Ular Bido (Brontok) dan tiga ekor Kucing Hutan atau Kucing Akar.
Pelepasan satwa dilindungi, dilakukan bertepatan dengan peringatan hari Sumpah Pemuda. Ditujukan, untuk menjaga dan menciptakan rantai makanan, serta menghabituasi hewan yang sempat direhabilitasi.
Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati (KKH) Species dan Genetika, Drh. Indra Exsploitasia mengatakan, pelepasliaran hewan predator ini, merupakan kerjasama Kementerian LHK (Lingkungan Hidup dan Kehutanan) dengan direktorat KKH, dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat, dalam upaya menjaga rantai makanan yang ada.
“Rantai makanan di sini, di taman nasional harus tercukupi. Mudah-mudahan dengan ini, rantai makanan menjadi tercipta dan taman nasional bisa memberi manfaat bagi masyarakat,” katanya.
Indra menambahkan, satwa predator, sebagian hasil sitaan dan yang diserah terimakan langsung dari masyarakat kepada balai konservasi, yang kemudian direhabilitasi sebelum dikembalikan ke habitatnya.
“Kita rehabilitasi dulu untuk mengembalikan sifat liarnya, untuk bisa mencari mangsa di alam liar,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Ciremai, Teguh Setiawan mengatakan, ketujuh satwa liar tiba di lokasi Buper Panten pada Minggu (24/10/2021) lalu. Pihaknya sengaja melepasliarkan pada hari ini (28/10/2021), dalam momem peringatan hari Sumpah Pemuda.
“Hari ini, mengambil momen Sumpah Pemuda 28 Oktober 2021. Kami Balai Taman Nasional Gunung Ciremai melakukan pelepasliaran hewan hasil penyerahan dari masyarakat melalui mekanisme penyerahan ke BKSDA Jawa Barat,” ujar Teguh.
Teguh menambahkan, hingga Tahun 2021, puluhan species hewan telah dilepasliarkan di wilayah Ciremai. Dimana kurang lebih 14.000 hektar lahan, merupakan kawasan taman nasional dan rencananya akan ada penambahan species satwa di akhir tahun ini.
“Desember mendatang rencananya akan kembali melepas liarkan harimau, karena di sini baru ada beberapa pejantan yang membutuhkan betina untuk berkembang biak,” ucap Teguh.